Senin, 03 Februari 2014

~ Asmara Bertajuk Sendu ~

Engkau lingkarkan sebuah lautan bergemuruh.
Ketika langitku berteriak lantang memecah segara, engkau bersembunyi
pada karang yang hampir kandas.
Engkau japitkan pelangi diatas jingganya hati.
Ketika aku mencoba mencari, engkau berlari hilang diantara awan.
Entah terbaring dimana tumpukan wajahmu yang selalu melintas difikiranku.
Aku tertutup ruang yang kelamnya memvonisku.

Engkau warnai jiwaku dengan lantunan redup candamu.
Ketika aku berkata mencinta padamu, engkau tepiskan aku diantara tebing
ujung jiwa yang telungkup sepi.
Engkau sisipkan terang sebuah lentera lampion jepang yang benderang kedalam benakku.
Ketika aku tertepis mencoba ucapkan rindu, engkaupun sirna tertiup angin.
Entah terantuk pada siapa hatimu yang terlihat bening.
Sedang aku diam berkeping menanti sisa hatimu untuk terukir dihariku.

Yach..aku pedih dengan perasaan ini, kudendangkan asmara bertajuk sendu
yang kau lingkarkan disebuah lautan segara.
Yach..aku perih dengan rentetan duri, yang engkau japitkan pelangi diatas jingganya hati.
Aku berdendang asmara bertajuk sendu menebar ilalang serpihan rindu tentang
cinta yang tak berujung dalam keegoanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar