Senin, 03 Februari 2014

Diatas Bumi

24 September 2013 pukul 15:40


Jangan pernah sesalkan ketika cinta membuatmu terluka.
Mungkin hatiku hanya catatan yang tak bertepi diujung pena.
Tanpa tulisan dan ukiran kata yang tersisip penuh makna.
Aku memilih untuk tetap melangkah dalam alam tanpa nirvana.
Buku jiwaku telah usang saat berkali sudah rinduku seperti kumpulan sampah.
Kau..aku..dia..dan ia bergumul dalam keruhnya asmara.

Diatas bumi bisa kurasakan sepi itu tergantung erat.
Menyelusup dalam benak menghantarku pada lelap.
Tapi bayangmu yang datar itu selalu mengoyak.
Membuat serpihan-serpihan berwarna pekat, memikat aku dalam kelam.
Rentan mungkin aku mulai lelah mengeja tiap waktu mengupas kalimah...
aku sebagai jembatan tempatmu menyebrang.

Diatas bumi aku terjatuh dalam peluh yang menitik keringat perih.
Menangis membuat gelembung-gelembung jelangga airmata pedih.
Mungkin aku cuma kau anggap tempat persinggahan saja.
Tak ada arti atau makna yang tertulis dalam sisi ruang dirimu.
Achh..sudahlah biar kulewati jalan ini, jalan setapak diatas bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar